Ketika itu Senin pagi dan di suatu daerah di sepanjang Henry Hudson Parkway, Jean Braham telah menyanyi. Ia meluncur naik-turun oktaf ketika ia menuju jalan raya dengan Honda Accord-nya.
Pada pukul 10 pagi, ia telah berada di ruang ganti di Lincoln Center, siap untuk perubahannya. Pertama, ia mengenakan wig dari rambut ikal yang mengkilap. Kemudian ia melangkah ke dalam pusaran rok putih dan mengenakan gaun sutra taffeta biru yang tebal, gaya sekitar tahun 1640.
Pada pukul 10:45 pagi, Ms. Braham berada di atas pentas untuk gladi resik terakhir Bellini “I Puritani,” sebuah kisah cinta yang sirna dan ditemukan selama perang saudara Inggris. Siapa ia? Bukan solois yang familiar. Anda tak akan memandang wajahnya ditampilkan di sampul playbill atau namanya di kemah.
Tapi pada ketika perusahaan opera di semua negeri mengurangi atau menutup, membikin para penggiat seni sibuk berprofesi, Ms. Braham mempunyai posisi yang paling seharusnya dicontoh: Ia ialah penyanyi opera dengan profesi penuh waktu dan gaji yang nyaman, dalam paduan bunyi di Opera Metropolitan.
“Kami mendapatkan manfaat,” kata Ms. Braham, 56, menandakan kontrak serikat yang memungkinkannya untuk menciptakan mimpinya selama 15 tahun terakhir. “Kami mempunyai gaji pokok yang aman. Ini jam kerja yang panjang dan dapat melelahkan, melelahkan secara jasmaniah. Tetapi aku dahulu berprofesi di sebuah firma regulasi. Pasti menumbangkan itu.”
Tetapi, akhir-akhir ini ini, 80 member paduan bunyi mengatakan bahwa mata pencaharian mereka dalam bahaya jika tidak bermain situs http://www.maha168.com/id/. Bergulat dengan pendapatan box office menurun, tarif kekuatan kerja tinggi dan dana kekal menyusut, Met sudah mengusulkan bahwa penyanyi paduan bunyi mendapatkan pemotongan gaji sekitar 16 persen, peningkatan empat kali lipat untuk deductible perawatan kesehatan mereka dan mengurangi kontribusi untuk pensiun mereka.
Met mengatakan sepatutnya mengurangi tarif kekuatan kerja, yang yakni dua pertiga dari biayanya, untuk konsisten bertahan. Dikatakan perubahan yang diusulkan akan berarti bahwa penyanyi, yang menerima rata-rata $ 200.000 tiap-tiap musim lalu, akan menjadikan sekitar $ 170.000. Persatuan Penggiat Musik Amerika, serikat yang mewakili paduan bunyi, mengatakan perubahan akan jauh lebih dalam dan mendesak Met untuk memangkas apa yang disebutnya sebagai pengeluaran yang sia-sia.
Konflik ini memfokuskan perhatian pada tekanan ekonomi yang terus menekan institusi adat istiadat dan penggiat seni kita selama pemulihan ekonomi yang lemah ini. Tapi juga mengundang kita, sebagai kota dan masyarakat, untuk bergulat dengan pertanyaan yang lebih luas perihal bagaimana – dan berapa banyak – kita sepatutnya mengimbangi sebagian penyanyi, musisi, pelukis dan pengrajin terbaik kita.
Tak ada yang berkedip dikala seorang manajer perusahaan yang berpengalaman menerima gaji enam digit di kota ini. Tetapi penyanyi opera? Kami masih meromantisasi citra seniman yang kelaparan itu. Kami bahagia berdaya upaya bahwa talenta pada akibatnya akan mengisi piring makan dan memeriksa rekening.
Tapi dalam kehidupan kongkrit, orang-orang yang tak bisa membayar tagihan mereka sering kali mengabaikan gairah hidup mereka, kekurangan pelatihan, perhatian dan sumber energi yang mereka butuhkan untuk bercahaya. Dalam kehidupan kongkrit, ada sewa dan hipotek yang sepatutnya dipertimbangkan, tarif perjalanan dan pembayaran kendaraan beroda empat, utang kuliah, dan pembelajaran bunyi.
Baca juga : 11 Alasan untuk Jatuh Cinta dengan Opera